motor antik dan unik, motor yamaha tua, motor honda tua, motor tua sparta 125cc, motor merk bmw kwaci, motor tua harley davidson, motor vespa tua, motor tua yang sulit di temukan, motor tua honda bebek 70an, MOTOR TUA GILA, Motor Antik, motor pertama di dunia, modifikasi motor tua, Modifikasi Motor Honda Moped, motor honda tua, motor antik tahun 1950an, Sejarah singkat sepeda motor

Monday, September 13, 2010

Kesabaran Berbuah Singa

By Brian support To Menjadi Blogger Yang Bahagia
Kesabaran Berbuah Singa
Dalam kitab al–Kabair, Imam adz–Dzahabi meriwayatkan kisah orang shalih yang  memiliki saudara. Suatu saat ketika ia berkunjung, ia disambut istri saudaranya itu dengan kasar dan tidak sopan. Tak lama kemudian, orang yang ditunggu–tunggu datang sambil menuntun seekor singa yang di atas punggungnya terdapat seikat kayu bakar.

Kemudian, ia mempersilakan tamunya masuk sedangkan istrinya masih terus mengomel. Setelah makan, tamunya itu pamit pulang dengan penuh heran atas kesabaran saudaranya pada perlakuan istrinya.
Tahun berikutnya ia berkunjung lagi. Ketika mengetuk rumah saudaranya, dari dalam terdengar suara istri saudaranya, “Siapa di luar?” ia menjawab, “Saya saudara suamimu.” Wanita itu berkata lagi, “ Selamat datang, harap menunggu sebentar, Insya Allah ia akan datang dengan selamat.” Orang itu kagum pada tutur kata istri saudaranya yang lembut dan sopan itu. Tak lama kemudian, saudaranya datang sambil memikul kayu bakar. Bertambah heranlah ia melihat kejadian itu.

Setelah mengucapkan salam, pemilik rumah mempersilakan tamunya. Tak lama kemudian, istri saudaranya itu menghidangkan makanan dengan sopan. Ketika akan pulang, ia berkata pada saudaranya, “ Wahai saudaraku, jawab dengan jujur. Setahun lalu ketika aku mengunjungimu, kudengar kata – kata istrimu yang kasar. Lalu aku melihatmu datang dengan seekor singa yang selalu menuruti perintahmu membawakan kayu bakar. Sedang kini kulihat tutur kata istrimu yang sopan, namun aku melihatmu membawa kayu bakar sendirian.”


Saudaranya menjawab, “ Wahai saudaraku, istriku yang cerewet itu telah wafat. Dulu ketika kami hidup bersama, aku selalu bersabar dan memaafkan segala perilakunya yang buruk padaku. Karena itulah Allah menjinakkan seekor singa agar membantuku membawa kayu bakar. Setelah menikah dengan istri keduaku yang salihah, aku hidup bahagia dan singa itu meninggalkanku.”
(Dikutip dari Majalah Sabili,
September 2005)

0 comments:

Pageviews past week

Blog Archive

Followers

Powered by Blogger.
My Ping in TotalPing.com